Wednesday, August 09, 2006

Siaran Pers

AJAK MASYARAKAT WARISKAN KEBIASAAN HIDUP YANG SEHAT,
LIFEBUOY KEMBALI LUNCURKAN ”LIFEBUOY BERBAGI SEHAT - CUCI TANGAN DENGAN SABUN AWALI HIDUP SEHAT”



Serangkaian kegiatan dilaksanakan tahun ini, antara lain, Workshop Guru ”Dedikasi Lifebuoy Berbagi Sehat” yang diikuti 80 guru dari berbagai daerah di Indonesia.


Jakarta, 11 Juli 2006 – Sebagai kelanjutan dari Kampanye Lifebuoy Berbagi Sehat yang telah dilaksanakan sejak 2004, Lifebuoy tahun ini kembali luncurkan ”Lifebuoy Berbagi Sehat – Cuci Tangan dengan Sabun, Awali Hidup Sehat”. Sebagai bagian dari kampanye tersebut, hari ini Lifebuoy mengajak 80 guru Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah dari berbagai daerah di Indonesia untuk membudayakan cuci tangan dengan sabun, yang diharapkan dapat diterapkan kepada anak didik mereka sepulangnya dari workshop yang berlangsung selama dua hari ini.

”Fakta membuktikan bahwa kebiasaan mencuci tangan dengan sabun, ternyata dapat mengurangi insiden diare sampai dengan 50% atau sama dengan menyelamatkan sekitar satu juta anak di dunia dari penyakit tersebut setiap tahunnya, ” papar Elfi Emilia, Senior Brand Manager Lifebuoy, ”Sementara itu, dari hasil riset yang diadakan oleh Koalisi untuk Indonesia Sehat (KuIS) didukung oleh Lifebuoy Berbagi Sehat mengenai kebiasaan mencuci tangan dengan sabun di beberapa daerah di Indonesia, tersingkap fakta yang mengejutkan. Hampir 80% dari responden, termasuk para ibu yang memiliki balita, ternyata tidak mencuci tangan dengan sabun, baik sebelum makan, setelah melakukan pekerjaan di luar rumah dan bahkan setelah buang air besar maupun buang air kecil.”

Melihat kenyataan ini, lanjut Elfi, Lifebuoy melihat adanya kebutuhan yang mendesak untuk mengkampanyekan kebiasaan mencuci tangan yang baik dan benar, yakni dengan menggunakan sabun. Itulah dasar Lifebuoy kembali menyelenggarakan program Lifebuoy Berbagi Sehat - Cuci Tangan dengan Sabun Awali Hidup Sehat, dengan harapan agar kebiasaan sehat berupa mencuci tangan dengan sabun dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya di dalam setiap keluarga Indonesia.

”Sebagai sabun kesehatan keluarga yang sudah puluhan tahun menjadi bagian dari keluarga-keluarga Indonesia, Lifebuoy memiliki kepedulian yang tinggi dan komitmen terhadap kesehatan seluruh anggota keluarga. Workshop dengan tema ’Dedikasi’ (Dengungkan Pendidikan, Kesehatan dan Relasi) merupakan unsur penting dan bagian dari kegiatan berkesinambungan Lifebuoy dalam menyadarkan masyarakat dan anak-anak akan pentingnya kesehatan dan hidup sehat.”

Lebih lanjut Elfi menjelaskan bahwa guru merupakan sosok penting dalam membudayakan cuci tangan dengan sabun kepada generasi penerus bangsa, terutama mengingat sebagian waktu anak-anak dihabiskan di sekolah bersama guru dan teman-teman, ”Kami memposisikan guru sebagai agent of change dimana beliau dapat mengajarkan anak-anak didiknya untuk memiliki budaya cuci tangan dengan sabun untuk awali hidup sehat. ”

Dimoderatori oleh duta Lifebuoy Taufik Savalas, acara workshop menghadirkan pembicara Dr. Handrawan Nadesul (pakar kesehatan), Imam Prasodjo (pakar sosiologi dan Direktur Yayasan Nurani Dunia), Kak Seto Mulyadi (pakar psikologi anak) dan tim Lifebuoy Berbagi Sehat.

”Peran Kak Seto di workshop ini adalah untuk memberikan simulasi dan tips kepada para guru dalam membina hubungan yang kondusif dan interaktif dengan anak-anak. Bukanlah hal yang mudah untuk meyakinkan anak-anak akan pentingnya cuci tangan dengan sabun. Sehingga sebagai guru, perlu mempelajari psikologi anak terlebih dahulu dan strategi pendekatan anak yang baik dan kreatif.” kata Elfi.

”Kebiasaan masyarakat Indonesia mencuci tangan dengan sabun masih tergolong rendah. Indikasi ini dapat dilihat antara lain pada masih tingginya tingkat penyakit diare, tifus, dan cacing terutama pada anak-anak. Orang yang tidak memiliki kebiasaan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah melakukan aktivitas akan mengalami kerugian secara medis dan ekonomis, sehingga harus mengeluarkan biaya besar untuk pengobatan,” ujar Dr. Handrawan Nadesul.

Diare di Indonesia, lanjut Handrawan, termasuk memprihatinkan karena bisa berakibat kematian. Dalam medis, diare tabu sampai menjadi penyebab kematian. Padahal penyakit diare, tifus, dan cacing dapat dicegah dengan satu kebiasaan sederhana yaitu cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan sesudah melakukan aktivitas. Bahkan cuci tangan dengan sabun juga dapat mencegah penularan virus flu burung dari hewan ke manusia.

Hal tersebut disepakati oleh Imam Prasodjo, “Penyuluhan kesehatan merupakan unsur penting untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya kesehatan dan hidup sehat. Salah satu bentuk yang dinilai efektif adalah penyuluhan kesehatan melalui para guru kepada siswa-siswa. Guru termasuk Agent of Change di masyarakat yang diharapkan dapat menjadikan siswa berperilaku sehat, dapat menjaga dan memelihara kesehatannya, seperti budaya cuci tangan dengan sabun.”

Handrawan menambahkan, mencuci tangan dengan sabun penting untuk terus disosialisasikan agar menjadi budaya hidup sehat masyarakat Indonesia. “Negara maju seperti Amerika Serikat (AS) saja masih terus melakukan sosialisasi pentingnya cuci tangan dengan sabun kepada masyarakatnya terutama yang berada di daerah pinggiran.”

Lifebuoy mengawali tahun 2006 dengan program donasi dan promo bertema “terima=kasih”, sebagai bentuk penghargaan Lifebuoy terhadap konsumen setianya. Pada saat yang bersamaan, Lifebuoy mengajak masyarakat untuk membantu memperbaiki kesehatan anak-anak. Pada program ini, setiap konsumen yang memenangkan hadiah bernilai hingga Rp. 10 juta yang didapat dari kertas di dalam sabun mandi, Lifebuoy akan menyumbangkan dana yang sama untuk perbaikan fasilitas kesehatan di beberapa sekolah dasar di Yogyakarta dan Purwakarta.

Selain itu Lifebuoy juga melakukan program edukasi akan pentingnya gaya hidup sehat dan cuci tangan secara benar dengan sabun untuk anak-anak sekolah dan para ibu. “Rencananya, school roadshow ini akan mendatangi 480 sekolah termasuk para ibu, yang artinya, kami mengharapkan akan dapat berinteraksi dengan lebih dari 100.000 ibu dan para anak.” jelas Elfi.

“Kami berharap serangkaian kegiatan yang telah, sedang dan akan kami lakukan di bawah payung Lifebuoy Berbagi Sehat ini bermanfaat bagi masyarakat banyak, terutama anak-anak. Kami percaya bahwa kualitas hidup generasi penerus akan lebih baik jika diawali dengan gaya hidup sehat, yaitu selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah melakukan aktivitas. Merupakan kebahagiaan tersendiri bagi Lifebuoy apabila semakin banyak masyarakat yang membudayakan cuci tangan dengan sabun.” tutup Elfi.



Tentang PT Unilever Indonesia Tbk.

PT. Unilever Indonesia, Tbk. yang beroperasi di Indonesia sejak tahun 1933, telah tumbuh menjadi perusahaan penyedia consumer products yang mempunyai peran penting di Indonesia. Unilever adalah produsen merek-merek terkenal di seluruh dunia yang juga terkenal di tingkat regional dan lokal, antara lain Pepsodent, Lifebuoy, Lux, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Rinso, Molto, Ponds, Citra, Blue Band, Royco, Sariwangi, Bango, Taro dan masih banyak lagi. Sebagai perusahaan yang telah ‘go public’ di awal tahun 1982 dan sahamnya tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (Jakarta dan Surabaya), Unilever memiliki komitmen kuat untuk terus maju bersama Indonesia. Pada tahun 2005 Unilever Indonesia berhasil meraih laba bersih sebesar Rp 1,4 trilyun, dengan penjualan meningkat 11,2 % secara keseluruhan menjadi Rp 9.99 trilyun.

Posisi Unilever Indonesia yang kuat sebagai pemimpin pasar telah diakui melalui berbagai penghargaan nasional dan regional yang diterima oleh perusahaan. Pada tahun 2004, Unilever Indonesia menerima 47 penghargaan lokal dan regional baik dari berbagai media massa papan atas maupun instansi pemerintah, sementara pada tahun 2005, total 54 penghargaan telah diterima, antara lain: The Indonesian Customer Loyalty Award 2005 (SWA and MARS – 3 penghargaan), peringkat teratas untuk Corporate Governance in Indonesia (The Asset Magazine), Indonesian Best Brand Awards dan Golden Indonesian Best Brand Awards (SWA & and MARS, 17 penghargaan), Most Admired Knowledge Entreprise (Dunamis Organization Services), Indonesia’s Most Admired Company 2005 (Business Week dan Frontier) , International Energy Globe Award untuk program lingkungan hidup kategori air, Padma Award dari Departemen Sosial dan banyak lagi.



Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:

PT Unilever Indonesia, Tbk
Maria D. Dwianto
External Communications Manager
Tel : (62-21) 526 2112 Fax: (62-21) 526 2046
E-mail:
maria-dewantini.dwianto@unilever.com


InterMatrix Communications
Clara Lila
Consultant
Tel : (62-21) 727 90028 Fax: (62-21) 722 9994
E-mail:
lila@intermatrix.co.id

0 Comments:

Post a Comment

<< Home