Friday, August 11, 2006

Journalist Writing Competition


Budayakan Cuci Tangan dengan Sabun Awal Hidup Sehat

Cuci Tangan dengan Sabun Awali Hidup Sehat. Tema ini diangkat karena sebagian masyarakat Indonesia masih belum menyadari dan memahami pentingnya mencuci tangan dengan sabun untuk kesehatan dirinya.

Saat ini Indonesia merupakan negara dengan tingkat penyakit yang berhubungan usus (thypoid) tertinggi di Asia. Selain itu diare menjadi penyakit nomor dua yang paling mematikan bagi anak dan balita Indonesia. Padahal penyakit-penyakit tersebut dapat dicegah dengan mencuci tangan dengan sabun sebelum dan setelah melakukan aktivitas.

Lomba penulisan artikel ini diperuntukkan bagi wartawan dengan tema dasar “Cuci tangan dengan sabun awali hidup Sehat”. Adapun persyaratan lomba sebagai berikut:

  • Peserta adalah wartawan aktif di koran, majalah, tabloid, online, kantor berita
  • Karya tulis berbentuk artikel dan telah dimuat antara tanggal 20 Juli – 10 September 2006
  • Bahasa yang digunakan adalah bahasa standar jurnalistik
  • Karya yang diikutsertakan adalah karya orisinal perorangan, bukan saduran, bukan terjemahan, dan tidak termasuk advertorial komersial
  • Karya belum pernah diikutsertakan dalam kegiatan sejenis.
  • Semua karya tulis yang diikutsertakan harus didaftarkan oleh masing-masing wartawan atau redaksi media massa
  • Setiap peserta mengirimkan artikel asli dan bukti pemuatan di media yang bersangkutan
  • Setiap karya yang dilombakan akan menjadi hak dari Lifebuoy, untuk kepentingan Lifebouy dan sebagai bentuk realisasi peserta untuk turut serta dalam kampanye membudayakan cuci tangan dengan sabun awali hidup sehat.
  • Batas akhir penyerahan karya pada tanggal 10 September 2006. Naskah diserahkan kepada:


Intermatrix Communications

Pusat Niaga Dutamas Fatmawati blok C 2 No. 19

Jl. RS. Fatmawati No. 39, Jakarta 12150

Telp. 021-727-90028, Faks. 021-722-9994

  • Enam karya tulis terbaik akan mendapatkan hadiah berupa

- Juara 1 : Kunjungan India untuk menyaksikan program Lifebuoy Swasthya Chetna

- Juara 2 : Rp 6.000.000,-

- Juara 3 : Rp 5.000.000,-

- Harapan 1 : Rp 2.000.000,-

- Harapan 2 : Rp 1.500.000,-

- Harapan 3 : Rp 1.000.000,-

  • Pemenang akan diumumkan pada minggu ke 3 September 2006 dalam acara Media Gathering “Lifebuoy berbagi Sehat, Berbagi Penghargaan”.
  • Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat.

Untuk informasi lengkap bisa menghubungi Intermatrix Communications dengan Widya/Mansur/Melda di 021-727 90028 atau 0816-135919, 0813-84668817.

Terima kasih atas perhatian teman-teman media untuk turut serta mensosialisasikan hidup sehat kepada masyarakat Indonesia.

Thursday, August 10, 2006

Ringkasan Kegiatan & Hasil Kegiatan

Satu Visi

Untuk menjadi Pelopor untuk program peningkatan kesehatan & kebersihan, sehingga siapapun & dimanapun akan mencari Lifebuoy untuk memenuhi kebutuhannya akan produk-produk kesehatan.

Satu Misi

Membuat 250 juta warga negara Indonesia merasa aman & terjamin dengan cara memenuhi kebutuhan dan meningkatkan standar mereka akan kesehatan & kebersihan.



Peran Kita

Menjadi Pelopor program Kesehatan & Kebersihan
  • Sebagai inspirasi :
    Lifebuoy menggerakkan hati nurani seluruh kalangan masyarakat untuk ikut berkontribusi dan berperan aktif dalam membangun Indonesia yang sehat
  • Sebagai agen perubahan :
    Mendorong & mengajak mereka untuk membuat perubahan

    … dan bukan menjadi
  • Pakar Kesehatan : Sermonizing about health
  • Pemecah Masalah : Memecahkan seluruh masalah kebersihan & kesehatan yang ada

Target Kita

Mereka, yang paling berpengaruh dalam keluarga

  • Ibu
  • Anak Sekolah, untuk mengajarkan kebiasaan hidup sehat sejak dini

Prinsip Kita

Partisipasi Masyarakat Sekitar
selalu melakukannya bersama dengan masyarakat sekitar

Menyeluruh
Pendekatan yang komprehensif untuk melakukan perubahan kebiasaan (tidak hanya fasilitas‘hardware’ saja)

Mudah Diakses
semua kalangan masyarakat dapat menjadi bagian dari Lifebuoy Berbagi Sehat

Jujur
melakukan apa yang dikatakan dan mengatakan apa yang dilakukan



Mitra Kita

Lembaga yang memegang peran penting di masyarakat yang mempunyai concern yang sama

  • Internal : ULI Peduli
  • Pemerintah
  • Lembaga Kesehatan : IDI, schools, Puskesmas, Bidan,posyandu etc
  • LSM : Kuis, Care International, USAid,JHUCCP,Yayasan Nurani Dunia
  • Media : TV, majalah, radio
  • Lainnya : retailer, selebritis, toko, etc

Kepedulian Kita

Mencuci Tangan adalah salah satu tindakan yang paling efektif dalam pencegahan penyakit diare dengan dibarengi oleh fasilitas kesehatan yang memadai dan juga pasokan air yang bersih dan berkualitas

Hanya dengan mencuci tangan dengan sabun dapat mengurangi resiko terkena diare sebanyak 50% & juga mengurangi 1/3 dari resiko terkena infeksi saluran pernapasan, yang merupakan dua penyakit yang paling banyak mengakibatkan kematian pada balita.



Apa yang sudah dilakukan oleh Lifebuoy di 2004 – 2005

LIFEBUOY BERBAGI SEHAT 1

2004:
Sumbangan untuk pengembangan fasilitas sanitasi & sosialisasi mengenai kebersihan & kesehatan di Bandung & Makassar

LIFEBUOY BERBAGI SEHAT 2

2005:
Kampanye Cuci Tangan dengan Sabun (Sekolah, posyandu, tempat-tempat umum)

LIFEBUOY BERBAGI SEHAT 3

2006:
Sumbangan fasilitas sanitasi untuk SD yang membutuhkan, kampanye Cuci Tangan dengan Sabun



Ringkasan Kegiatan LBS 2004 (tahap 1)

Program Sumbangan :
Lifebuoy menyisihkan Rp 10,- untuk setiap pembelian sabun Lifebuoy selama bulan Juli – Agustus 2004

Dana yang terkumpul disumbangkan untuk membangun fasilitas kesehatan di daerah yang membutuhkan (daerah dengan insiden diare tertinggi di Indonesia)



Ringkasan Hasil LBS 2004 (tahap 1)

Penelitian di Bandung dan Makassar tentang perilaku mencuci tangan

Bandung :
Dilakukan edukasi untuk mengubah kebiasaan untuk mewujudkan hidup yang sehat (Desa Mekarmukti dan Situwangi).

Jawa Tengah :
Program pembanguan 1,000 jamban in Purbalingga

Makassar :
Membangun 20 pusat fasilitas kesehatan dan edukasi kesehatan untuk masyarakat



1000 Jamban Purbalingga

Program ini dilaksanakan di Kecamatan Bukateja dan dikoordinasikan oleh Puskesmas Kutawis

Lifebuoy mensubsidi pembelian Jamban, sehingga masyarakat Purbalingga dapat mepunyai jamban dengan harga yang terjangkau.



Kampanye Cuci Tangan Massal Purbalingga

Bersama pemerintah setempat mengadakan Cuci Tangan massal yang dihadiri oleh 6,675 murid SD



Pembangunan Fasilitas Kesehatan BANDUNG

  • Sumber air bersih untuk Desa Situwangi
  • MCK untuk Desa Mekarmukti

Edukasi Kesehatan BANDUNG
Edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan pemahaman tentang kebiasaan hidup sehat

Edukasi Kesehatan MAKASSAR
Fokus kepada kebiasaan hidup sehat dan kualitas sarana penunjang kesehatan di beberapa area sasaran

Pembangunan Fasilitas Kesehatan MAKASSAR
Menyediakan sarana sanitasi jamban yang bersih dan sehat bagi sekitar 200 kepala keluarga



Ringkasan Kegiatan LBS 2005 (tahap 2)

Fokus kepada Edukasi untuk membangun kebiasaan hidup sehat melalui Kampanye Cuci Tangan dengan Sabun ke sekolah, posyandu & tempat umum di Jakarta, Bandung, Surabaya & Yogyakarta

Ringkasan Hasil LBS 2005 (tahap 2)

  • Edukasi ke 750 SD di Jakarta, Bandung, Surabaya & Yogyakarta, untuk mengajarkan serta mendengungkan mengenai kebiasaan hidup sehat sejak dini
  • Kampanye Cuci Tangan dengan Sabun ke tempat umum seperti mall, pujasera dan restoran
  • Booklet kesehatan yang dapat digunakan sebagai referensi kesehatan oleh seluruh kalangan

School Programs

  • Edukasi & Permainan
  • Materi School Program
  • Pengenalan terhadap kuman dan brand experience
  • Materi School Program
  • Dukungan dari Dept Pendidikan dan dept Kesehatan

Posyandu

  • Edukasi kesehatan dan Kampanye Cuci Tangan dengan Sabun dilakukan ke 200 posyandu di Jakarta
  • Kegiatan ini didukung oleh pakar kesehatan dan dihadiri oleh para Ibu beserta anak balitanya



Ringkasan Kegiatan LBS 2006 (tahap 3)

Seminar Nasional Guru SD :
Lifebuoy memberikan penghargaan kepada para guru SD sebagai kunci utama untuk perubahan perilaku para muridnya, dengan cara mengadakan ‘Seminar Edukasi Kesehatan’ bagi para guru SD dari berbagai kota di Indonesia.

Setelah mengikuti seminar ini, para guru diharapkan dapat mengimplementasikan pengetahuan barunya dan berbagi pengalamannya dengan Lifebuoy & guru yang lain. 3 guru yang dapat berbagi pengalaman yang paling inspirasional akan diundang ke Jakarta untuk menerima penghargaan pada event media gathering di bulan Sept 06.

Lomba Penulisan Artikel :
Kompetisi untuk para jurnalis mengenai penulisan artikel tentang ‘Cuci Tangn dengan Sabun, Awali Hidup Sehat’
Periode : 11 Juli – 10 September 06.



Ringkasan Kegiatan LBS 2006 (tahap 3)

Menggerakkan Masyarakat untuk Kesadaran Hidup Sehat
Lifebuoy memberikan contoh kepada masyarakat dalam mengkampanyekan kesadaran untuk hidup yang sehat yang dimulai dari lingkungan mereka sendiri.

Wednesday, August 09, 2006

Siaran Pers

AJAK MASYARAKAT WARISKAN KEBIASAAN HIDUP YANG SEHAT,
LIFEBUOY KEMBALI LUNCURKAN ”LIFEBUOY BERBAGI SEHAT - CUCI TANGAN DENGAN SABUN AWALI HIDUP SEHAT”



Serangkaian kegiatan dilaksanakan tahun ini, antara lain, Workshop Guru ”Dedikasi Lifebuoy Berbagi Sehat” yang diikuti 80 guru dari berbagai daerah di Indonesia.


Jakarta, 11 Juli 2006 – Sebagai kelanjutan dari Kampanye Lifebuoy Berbagi Sehat yang telah dilaksanakan sejak 2004, Lifebuoy tahun ini kembali luncurkan ”Lifebuoy Berbagi Sehat – Cuci Tangan dengan Sabun, Awali Hidup Sehat”. Sebagai bagian dari kampanye tersebut, hari ini Lifebuoy mengajak 80 guru Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah dari berbagai daerah di Indonesia untuk membudayakan cuci tangan dengan sabun, yang diharapkan dapat diterapkan kepada anak didik mereka sepulangnya dari workshop yang berlangsung selama dua hari ini.

”Fakta membuktikan bahwa kebiasaan mencuci tangan dengan sabun, ternyata dapat mengurangi insiden diare sampai dengan 50% atau sama dengan menyelamatkan sekitar satu juta anak di dunia dari penyakit tersebut setiap tahunnya, ” papar Elfi Emilia, Senior Brand Manager Lifebuoy, ”Sementara itu, dari hasil riset yang diadakan oleh Koalisi untuk Indonesia Sehat (KuIS) didukung oleh Lifebuoy Berbagi Sehat mengenai kebiasaan mencuci tangan dengan sabun di beberapa daerah di Indonesia, tersingkap fakta yang mengejutkan. Hampir 80% dari responden, termasuk para ibu yang memiliki balita, ternyata tidak mencuci tangan dengan sabun, baik sebelum makan, setelah melakukan pekerjaan di luar rumah dan bahkan setelah buang air besar maupun buang air kecil.”

Melihat kenyataan ini, lanjut Elfi, Lifebuoy melihat adanya kebutuhan yang mendesak untuk mengkampanyekan kebiasaan mencuci tangan yang baik dan benar, yakni dengan menggunakan sabun. Itulah dasar Lifebuoy kembali menyelenggarakan program Lifebuoy Berbagi Sehat - Cuci Tangan dengan Sabun Awali Hidup Sehat, dengan harapan agar kebiasaan sehat berupa mencuci tangan dengan sabun dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya di dalam setiap keluarga Indonesia.

”Sebagai sabun kesehatan keluarga yang sudah puluhan tahun menjadi bagian dari keluarga-keluarga Indonesia, Lifebuoy memiliki kepedulian yang tinggi dan komitmen terhadap kesehatan seluruh anggota keluarga. Workshop dengan tema ’Dedikasi’ (Dengungkan Pendidikan, Kesehatan dan Relasi) merupakan unsur penting dan bagian dari kegiatan berkesinambungan Lifebuoy dalam menyadarkan masyarakat dan anak-anak akan pentingnya kesehatan dan hidup sehat.”

Lebih lanjut Elfi menjelaskan bahwa guru merupakan sosok penting dalam membudayakan cuci tangan dengan sabun kepada generasi penerus bangsa, terutama mengingat sebagian waktu anak-anak dihabiskan di sekolah bersama guru dan teman-teman, ”Kami memposisikan guru sebagai agent of change dimana beliau dapat mengajarkan anak-anak didiknya untuk memiliki budaya cuci tangan dengan sabun untuk awali hidup sehat. ”

Dimoderatori oleh duta Lifebuoy Taufik Savalas, acara workshop menghadirkan pembicara Dr. Handrawan Nadesul (pakar kesehatan), Imam Prasodjo (pakar sosiologi dan Direktur Yayasan Nurani Dunia), Kak Seto Mulyadi (pakar psikologi anak) dan tim Lifebuoy Berbagi Sehat.

”Peran Kak Seto di workshop ini adalah untuk memberikan simulasi dan tips kepada para guru dalam membina hubungan yang kondusif dan interaktif dengan anak-anak. Bukanlah hal yang mudah untuk meyakinkan anak-anak akan pentingnya cuci tangan dengan sabun. Sehingga sebagai guru, perlu mempelajari psikologi anak terlebih dahulu dan strategi pendekatan anak yang baik dan kreatif.” kata Elfi.

”Kebiasaan masyarakat Indonesia mencuci tangan dengan sabun masih tergolong rendah. Indikasi ini dapat dilihat antara lain pada masih tingginya tingkat penyakit diare, tifus, dan cacing terutama pada anak-anak. Orang yang tidak memiliki kebiasaan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah melakukan aktivitas akan mengalami kerugian secara medis dan ekonomis, sehingga harus mengeluarkan biaya besar untuk pengobatan,” ujar Dr. Handrawan Nadesul.

Diare di Indonesia, lanjut Handrawan, termasuk memprihatinkan karena bisa berakibat kematian. Dalam medis, diare tabu sampai menjadi penyebab kematian. Padahal penyakit diare, tifus, dan cacing dapat dicegah dengan satu kebiasaan sederhana yaitu cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan sesudah melakukan aktivitas. Bahkan cuci tangan dengan sabun juga dapat mencegah penularan virus flu burung dari hewan ke manusia.

Hal tersebut disepakati oleh Imam Prasodjo, “Penyuluhan kesehatan merupakan unsur penting untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya kesehatan dan hidup sehat. Salah satu bentuk yang dinilai efektif adalah penyuluhan kesehatan melalui para guru kepada siswa-siswa. Guru termasuk Agent of Change di masyarakat yang diharapkan dapat menjadikan siswa berperilaku sehat, dapat menjaga dan memelihara kesehatannya, seperti budaya cuci tangan dengan sabun.”

Handrawan menambahkan, mencuci tangan dengan sabun penting untuk terus disosialisasikan agar menjadi budaya hidup sehat masyarakat Indonesia. “Negara maju seperti Amerika Serikat (AS) saja masih terus melakukan sosialisasi pentingnya cuci tangan dengan sabun kepada masyarakatnya terutama yang berada di daerah pinggiran.”

Lifebuoy mengawali tahun 2006 dengan program donasi dan promo bertema “terima=kasih”, sebagai bentuk penghargaan Lifebuoy terhadap konsumen setianya. Pada saat yang bersamaan, Lifebuoy mengajak masyarakat untuk membantu memperbaiki kesehatan anak-anak. Pada program ini, setiap konsumen yang memenangkan hadiah bernilai hingga Rp. 10 juta yang didapat dari kertas di dalam sabun mandi, Lifebuoy akan menyumbangkan dana yang sama untuk perbaikan fasilitas kesehatan di beberapa sekolah dasar di Yogyakarta dan Purwakarta.

Selain itu Lifebuoy juga melakukan program edukasi akan pentingnya gaya hidup sehat dan cuci tangan secara benar dengan sabun untuk anak-anak sekolah dan para ibu. “Rencananya, school roadshow ini akan mendatangi 480 sekolah termasuk para ibu, yang artinya, kami mengharapkan akan dapat berinteraksi dengan lebih dari 100.000 ibu dan para anak.” jelas Elfi.

“Kami berharap serangkaian kegiatan yang telah, sedang dan akan kami lakukan di bawah payung Lifebuoy Berbagi Sehat ini bermanfaat bagi masyarakat banyak, terutama anak-anak. Kami percaya bahwa kualitas hidup generasi penerus akan lebih baik jika diawali dengan gaya hidup sehat, yaitu selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah melakukan aktivitas. Merupakan kebahagiaan tersendiri bagi Lifebuoy apabila semakin banyak masyarakat yang membudayakan cuci tangan dengan sabun.” tutup Elfi.



Tentang PT Unilever Indonesia Tbk.

PT. Unilever Indonesia, Tbk. yang beroperasi di Indonesia sejak tahun 1933, telah tumbuh menjadi perusahaan penyedia consumer products yang mempunyai peran penting di Indonesia. Unilever adalah produsen merek-merek terkenal di seluruh dunia yang juga terkenal di tingkat regional dan lokal, antara lain Pepsodent, Lifebuoy, Lux, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Rinso, Molto, Ponds, Citra, Blue Band, Royco, Sariwangi, Bango, Taro dan masih banyak lagi. Sebagai perusahaan yang telah ‘go public’ di awal tahun 1982 dan sahamnya tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (Jakarta dan Surabaya), Unilever memiliki komitmen kuat untuk terus maju bersama Indonesia. Pada tahun 2005 Unilever Indonesia berhasil meraih laba bersih sebesar Rp 1,4 trilyun, dengan penjualan meningkat 11,2 % secara keseluruhan menjadi Rp 9.99 trilyun.

Posisi Unilever Indonesia yang kuat sebagai pemimpin pasar telah diakui melalui berbagai penghargaan nasional dan regional yang diterima oleh perusahaan. Pada tahun 2004, Unilever Indonesia menerima 47 penghargaan lokal dan regional baik dari berbagai media massa papan atas maupun instansi pemerintah, sementara pada tahun 2005, total 54 penghargaan telah diterima, antara lain: The Indonesian Customer Loyalty Award 2005 (SWA and MARS – 3 penghargaan), peringkat teratas untuk Corporate Governance in Indonesia (The Asset Magazine), Indonesian Best Brand Awards dan Golden Indonesian Best Brand Awards (SWA & and MARS, 17 penghargaan), Most Admired Knowledge Entreprise (Dunamis Organization Services), Indonesia’s Most Admired Company 2005 (Business Week dan Frontier) , International Energy Globe Award untuk program lingkungan hidup kategori air, Padma Award dari Departemen Sosial dan banyak lagi.



Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:

PT Unilever Indonesia, Tbk
Maria D. Dwianto
External Communications Manager
Tel : (62-21) 526 2112 Fax: (62-21) 526 2046
E-mail:
maria-dewantini.dwianto@unilever.com


InterMatrix Communications
Clara Lila
Consultant
Tel : (62-21) 727 90028 Fax: (62-21) 722 9994
E-mail:
lila@intermatrix.co.id